Contoh RPPH Kurikulum Deep Learning

 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, termasuk dalam kurikulum yang digunakan di berbagai jenjang pendidikan. Salah satu inovasi terbaru adalah Deep Learning, sebuah teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan komputer untuk belajar dari data besar dan memberikan umpan balik yang lebih akurat serta personal. Dalam konteks pendidikan, Deep Learning bisa diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran, termasuk dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) yang mengintegrasikan Kurikulum Deep Learning, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih efektif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital.

Apa Itu Deep Learning dalam Pendidikan?

Deep Learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang melibatkan algoritma yang dapat mempelajari pola-pola dari data yang sangat besar. Dalam pendidikan, teknologi ini digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih adaptif dan personal. Misalnya, sistem berbasis Deep Learning dapat memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik secara real-time, dan menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan setiap siswa.

Penerapan Deep Learning dalam kurikulum pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi guna mendukung perkembangan kognitif dan keterampilan siswa. Penggunaan teknologi ini sangat relevan untuk pembelajaran yang lebih menarik dan efektif, khususnya dalam mencapai tujuan kurikulum yang berbasis pada kompetensi siswa.

Tujuan RPPH Kurikulum Deep Learning

Tujuan utama dari RPPH berbasis Deep Learning adalah untuk:

1. Meningkatkan pemahaman siswa dengan pendekatan yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan individu.
2. Mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran, agar siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar.
3. Memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan melalui penggunaan aplikasi dan alat berbasis AI.
4. Menyesuaikan materi dengan kemampuan dan kecepatan belajar siswa, sehingga mereka dapat belajar dengan cara yang lebih personal dan tidak terburu-buru.

Contoh Format RPPH Kurikulum Deep Learning

Berikut adalah contoh format RPPH yang mengintegrasikan Kurikulum Deep Learning untuk pembelajaran di pendidikan dasar:

1. Identitas Mata Pelajaran

• Mata Pelajaran: Matematika
• Kelas/Semester: Kelas 4 / Semester 2
• Topik Pembelajaran: Pengenalan Pecahan
• Alokasi Waktu: 1 x 45 menit

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

• Standar Kompetensi:
  Memahami konsep pecahan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

• Kompetensi Dasar:

  • Menjelaskan pengertian pecahan dan cara membaca pecahan.
  • Membedakan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
  • Menggunakan aplikasi berbasis Deep Learning untuk memecahkan soal pecahan secara interaktif.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi pada pembelajaran ini adalah:

• Siswa dapat menjelaskan dan membaca pecahan dengan benar.
• Siswa dapat menyelesaikan soal-soal pecahan dengan menggunakan aplikasi berbasis Deep Learning.
• Siswa dapat memvisualisasikan konsep pecahan melalui gambar atau grafik yang ditampilkan oleh aplikasi.

4. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam sesi ini adalah:

• Siswa dapat mengerti dan menjelaskan pengertian pecahan secara sederhana.
• Siswa dapat memahami konsep pembagian pecahan dengan penyebut yang berbeda menggunakan teknologi.
• Siswa dapat mengerjakan soal-soal terkait pecahan menggunakan aplikasi Deep Learning yang memberikan umpan balik langsung.

5. Materi Pembelajaran

Materi yang diajarkan dalam RPPH ini mencakup:

• Pengertian Pecahan: Siswa akan diajarkan apa itu pecahan, bagaimana cara membaca pecahan, serta contoh-contohnya.
• Jenis Pecahan: Penjelasan tentang pecahan biasa, pecahan desimal, dan bagaimana membandingkan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
• Aplikasi Deep Learning: Penggunaan aplikasi berbasis AI untuk menyelesaikan soal pecahan secara interaktif.

6. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan dalam RPPH ini meliputi:

• Metode Demonstrasi: Guru menjelaskan konsep pecahan dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
• Metode Inkuiri: Siswa akan diberikan kesempatan untuk mencoba soal-soal pecahan menggunakan aplikasi berbasis Deep Learning yang memberikan umpan balik langsung.
• Metode Kolaboratif: Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk berdiskusi dan menyelesaikan soal-soal pecahan bersama-sama, menggunakan teknologi untuk membantu mereka.

7. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pendahuluan (5 Menit):

• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan pengantar tentang pecahan.
• Guru memperkenalkan aplikasi berbasis Deep Learning yang akan digunakan untuk membantu siswa belajar tentang pecahan.

Kegiatan Inti (35 Menit):

• Penjelasan Materi: Guru memberikan penjelasan mengenai pecahan, termasuk bagaimana membaca pecahan dan jenis-jenis pecahan.
• Eksplorasi Menggunakan Aplikasi Deep Learning: Siswa diberi kesempatan untuk menggunakan aplikasi berbasis Deep Learning yang akan membantu mereka memahami pecahan dengan cara yang interaktif. Aplikasi ini memberikan soal-soal pecahan dan memberikan umpan balik langsung berdasarkan jawaban siswa.
• Diskusi Kelompok: Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai pemahaman mereka tentang pecahan dan cara menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh aplikasi.

Penutupan (5 Menit):

• Guru merangkum pembelajaran dan memberikan umpan balik terhadap hasil pembelajaran.
• Guru memberikan tugas rumah yang berkaitan dengan pecahan untuk dikerjakan di rumah, yang juga bisa dibantu oleh aplikasi berbasis Deep Learning.

8. Media dan Sumber Belajar

Media dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah:

• Media Pembelajaran: Komputer, tablet, atau smartphone yang terhubung dengan aplikasi berbasis Deep Learning untuk pembelajaran pecahan.
• Sumber Belajar: Buku teks Matematika, aplikasi Deep Learning untuk pecahan yang dapat memberikan latihan soal dan umpan balik otomatis.

9. Penilaian

Penilaian dilakukan dengan cara berikut:

• Penilaian Kognitif: Tes tertulis atau lisan yang menguji pemahaman siswa tentang pecahan.
• Penilaian Keterampilan: Penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menggunakan aplikasi Deep Learning untuk menyelesaikan soal-soal pecahan.
• Penilaian Sikap: Mengamati partisipasi siswa dalam diskusi dan penggunaan teknologi selama pembelajaran.

Keuntungan Penerapan Deep Learning dalam RPPH

Penerapan Deep Learning dalam RPPH memberikan banyak keuntungan, antara lain:

1. Pembelajaran yang Lebih Personal: Teknologi Deep Learning dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.
2. Umpan Balik Instan: Aplikasi berbasis Deep Learning dapat memberikan umpan balik langsung kepada siswa, membantu mereka belajar dengan lebih efektif.
3. Pembelajaran yang Interaktif: Teknologi membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar.
4. Pemantauan Kemajuan yang Lebih Akurat: Guru dapat dengan mudah melacak kemajuan belajar siswa melalui data yang dihasilkan oleh aplikasi berbasis Deep Learning.

DAPATKAN & DOWNLOAD

• MODUL AJAR DEEP LEARNING SD/MI : http://lynk.id/rudydigital/GP7AJry
• MODUL AJAR DEEP LEARNING SMP/MTs : http://lynk.id/rudydigital/vzQ9QLk

• DUL AJAR DEEP LEARNING SMA/MA : http://lynk.id/rudydigital/KGQYPV8
• VERSI GRATIS >> DISINI

DOWNLOAD BINSIS JUAL PRODUK DIGITAL KHUSUS GURU HASILKAN 10 JUTA PERBULAN : http://lynk.id/rudydigital/o3QKDlM

WA  : wa.me/681944129560

Integrasi Deep Learning dalam RPPH membawa banyak manfaat bagi proses pembelajaran, terutama dalam membuat pembelajaran menjadi lebih adaptif, personal, dan interaktif. Dengan menggunakan teknologi ini, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan efektif, serta mendapatkan umpan balik langsung yang dapat mempercepat pemahaman mereka. Dengan demikian, penerapan kurikulum Deep Learning dalam pendidikan dasar membuka peluang baru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik di era digital ini.